Pagi yang cerah , aku baru bangun dari lelapnya tidurku. Alhamdulillah aku masih bisa menghirup segarnya udara dunia di pagi ini. Semalam tidurku benar-benar nyenyak tanpa ada mimpi buruk yang mampir ke dalam mimpiku.
aku menatap jendela dan sesekali menyelipkan wajahnya dalam lamunanku di pagi ini. Lalu aku bergegas ke kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Yah tentu saja dia adalah salah satu motivasiku untuk semangat pergi bersekolah.
setelah mandi dan sudah berseragam aku bergegas pergi ke sekolah dengan senyum yang terkembang di bibirku. Lalu berkata dalam hati “andai saja setiap pagi Tyo menyapa ku untuk mengucapkan selamat pagi walau hanya sekedar lewat sms, tapi stop! Itu Cuma khayalanmu Clarista widya!”. Dan segera ku buyarkan anganku itu dan mengendarai motor menuju sekolah.
Sesampainya di sekolah aku memarkirkan motor dan berjalan ke
ruang kelasku. Ya tentu saja arah pandangan ku untuk pertama kalinya tertuju
kearah tempat dimana dia duduk. Spontanitas aku berkata dalam hati “yes! Tyo
sudah datang”.
aku duduk di kursiku , lalu menoleh ke arah belakang dan berbasa-basi dengannya untuk memulai candaan di pagi ini. Begitulah aku~ orang yang penuh canda , aku tidak bisa diam.. selalu saja ada yang bisa aku lakukan untuk memancing gelak tawa teman-temanku dan begitu pula tawa nya J
namun Bel masuk begitu cepat berbunyi dan aku menghentikan candaku untuk memerhatikan guru yang sedang mengajar.
sampai akhirnya tersisa 4 jam pelajaran kosong karena tidak ada guru. Aku ingin memulai untuk melanjutkan candaanku tapi ternyata aku melihat dia sedang berbicara serius dengan teman di sebelahnya , aku penasaran dan mendatangi mereka. Lalu mendengar cerita mereka
terdengar percakapan mereka seperti sedang membicarakan masa depan
“aku kan sudah tanya ke Aline pas awal kelas 3 kemarin , nah nanti lulusan giliranmu yang bertanya yo ke Aline.” Kata Arif kepada Tyo
“baiklah kalau begitu , setelah itu kita tunggu jawabannya. Dia akan memilih siapa, yang gak kepilih maka harus mengalah” balas Tyo
“oke aku setuju , ini komitmen kita. Siapa yang di tolak itu yang harus mengalah dan merelakan” ujar Arif lagi
dan mereka berjabat tangan sperti mengisyaratkan bahwa perjanjian mereka sudah deal.
lalu aku? Dan aku tiba-tiba merasa JLEB! Bagaikan jatuh ke dasar jurang yang dalam. Rasanya tubuhku langsung lemah , detak jantungku berdegup tak beraturan. begitu sangat kencang dan menderu. Mood ku tiba-tiba hilang bagai di terpa badai, lidahku kelu aku tak sanggup berbicara dan tetap mendengarkan mereka. Ah! Rasanya ingin menangis mendengar percakapan itu.
aku tau siapa yang mereka maksudkan , yang tidak lain adalah teman sebangku ku. Lalu aku di anggap apa selama ini di antara kita berempat ? aku merasa terabaikan dan hanya sebagai bahan hiburan di sela-sela persaingan mereka. Ya Allah….. aku harus apa ??
Menyukai dalam diam benar-benar menyakitkan, aku pikir aku akan bisa merebut perhatiannya.
atau itu hanya anganku belaka ? perasaan apa ini ?? aku benar-benar tak mengerti.
mengapa Kau harus hadirkan rasa itu di sela pertemananku dengannya ya Tuhan… kenapa aku harus menyukai Tyo teman sekelasku yang tepat duduk di belakangku ini? Dia memang terlihat hanya seorang lelaki biasa saja, tapi punya nilai plus dan istimewa dalam pandanganku.
aku tau jatuh cinta itu tidak selalu bahagia , terkadang pun membutuhkan sebuah pengorbanan , setelah itu berjuang untuk mendapatkan dan mempertahankannya lalu kemudian merelakan nya pergi apabila memang tak bisa menggapainya.
dan sekarang aku tak tau harus bagaimana.. aku tak mungkin bisa berharap lebih lagi karena perasaanku sepertinya telah bertepuk sebelah tangan. Tapi aku tak pantang menyerah karena aku tau itu masi angan-angan Tyo dan Arif untuk memperebutkan Aline . Tidak ada yang tau bagaimana untuk ke depannya bukan?
siapa yang tau bahwa jodoh Tyo ke depannya adalah aku.. atau jodohku masi berada jauh di luar sana ? aku tak tauu.. tapi yaa mungkin saja Tyo … dan semoga..
sekarang aku hanya bisa menyukai nya dalam diam , memperhatikan Tyo yang bahkan mungkin dia tak pernah tau kalau aku selalu memperhatikannya. Dan berharap cintaku tidak menjadi cinta dalam diam lagi yang akan berubah menjadi cinta bersama antara aku dan dia. :')
aku duduk di kursiku , lalu menoleh ke arah belakang dan berbasa-basi dengannya untuk memulai candaan di pagi ini. Begitulah aku~ orang yang penuh canda , aku tidak bisa diam.. selalu saja ada yang bisa aku lakukan untuk memancing gelak tawa teman-temanku dan begitu pula tawa nya J
namun Bel masuk begitu cepat berbunyi dan aku menghentikan candaku untuk memerhatikan guru yang sedang mengajar.
sampai akhirnya tersisa 4 jam pelajaran kosong karena tidak ada guru. Aku ingin memulai untuk melanjutkan candaanku tapi ternyata aku melihat dia sedang berbicara serius dengan teman di sebelahnya , aku penasaran dan mendatangi mereka. Lalu mendengar cerita mereka
terdengar percakapan mereka seperti sedang membicarakan masa depan
“aku kan sudah tanya ke Aline pas awal kelas 3 kemarin , nah nanti lulusan giliranmu yang bertanya yo ke Aline.” Kata Arif kepada Tyo
“baiklah kalau begitu , setelah itu kita tunggu jawabannya. Dia akan memilih siapa, yang gak kepilih maka harus mengalah” balas Tyo
“oke aku setuju , ini komitmen kita. Siapa yang di tolak itu yang harus mengalah dan merelakan” ujar Arif lagi
dan mereka berjabat tangan sperti mengisyaratkan bahwa perjanjian mereka sudah deal.
lalu aku? Dan aku tiba-tiba merasa JLEB! Bagaikan jatuh ke dasar jurang yang dalam. Rasanya tubuhku langsung lemah , detak jantungku berdegup tak beraturan. begitu sangat kencang dan menderu. Mood ku tiba-tiba hilang bagai di terpa badai, lidahku kelu aku tak sanggup berbicara dan tetap mendengarkan mereka. Ah! Rasanya ingin menangis mendengar percakapan itu.
aku tau siapa yang mereka maksudkan , yang tidak lain adalah teman sebangku ku. Lalu aku di anggap apa selama ini di antara kita berempat ? aku merasa terabaikan dan hanya sebagai bahan hiburan di sela-sela persaingan mereka. Ya Allah….. aku harus apa ??
Menyukai dalam diam benar-benar menyakitkan, aku pikir aku akan bisa merebut perhatiannya.
atau itu hanya anganku belaka ? perasaan apa ini ?? aku benar-benar tak mengerti.
mengapa Kau harus hadirkan rasa itu di sela pertemananku dengannya ya Tuhan… kenapa aku harus menyukai Tyo teman sekelasku yang tepat duduk di belakangku ini? Dia memang terlihat hanya seorang lelaki biasa saja, tapi punya nilai plus dan istimewa dalam pandanganku.
aku tau jatuh cinta itu tidak selalu bahagia , terkadang pun membutuhkan sebuah pengorbanan , setelah itu berjuang untuk mendapatkan dan mempertahankannya lalu kemudian merelakan nya pergi apabila memang tak bisa menggapainya.
dan sekarang aku tak tau harus bagaimana.. aku tak mungkin bisa berharap lebih lagi karena perasaanku sepertinya telah bertepuk sebelah tangan. Tapi aku tak pantang menyerah karena aku tau itu masi angan-angan Tyo dan Arif untuk memperebutkan Aline . Tidak ada yang tau bagaimana untuk ke depannya bukan?
siapa yang tau bahwa jodoh Tyo ke depannya adalah aku.. atau jodohku masi berada jauh di luar sana ? aku tak tauu.. tapi yaa mungkin saja Tyo … dan semoga..
sekarang aku hanya bisa menyukai nya dalam diam , memperhatikan Tyo yang bahkan mungkin dia tak pernah tau kalau aku selalu memperhatikannya. Dan berharap cintaku tidak menjadi cinta dalam diam lagi yang akan berubah menjadi cinta bersama antara aku dan dia. :')
#cerpen
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus